Menjaga Kualitas Biji Kakao

Menjaga Kualitas Biji Kakao

kualitas-biji-kakao

Kualitas biji kakao sama seperti komoditas segar lainnya yaitu mudah mengalami penurunan seiring dengan berjalannya waktu penyimpanan di gudang. Setelah dipanen selanjutnya, biji kakao akan disimpan di dalam gudang penyimpanan sebelum kemudian didistribusikan.

Cara dengan baik agar biji kakao tidak mengalami penurunan mutu atau kerusakan fisik akibat berbagai macam faktor lingkungan. Berikut ini adalah beberapa hal penting terkait penyimpanan biji kakao yang harus dipahami oleh para pelaku industri biji kakao.

Sebelum dan selama masa panen

Kualitas biji kakao dapat ditentukan mulai dari masa sebelum panen dan selama panen. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting bagi para petani dan juga pengusaha untuk melakukan berbagai usaha untuk menghasilkan sekaligus juga mempertahankan mutu dari biji kakao.

Cara yang paling dasar ketika mempertahankan mutu dari biji kakao yaitu dengan menjaga kesehatan pohon kakao agar tetap sehat dengan cara melakukan pemangkasan ranting pohon, memberikan pupuk, dan mengeliminasi serangga yang dapat membahayakan tanaman kakao.

Alternatif lain selain cara di atas yaitu melalui pemanenan buah kakao yang merupakan tempat biji kakao tinggal di dalam tanaman kakao secara berhati-hati.

Peralatan yang layak pakai harus digunakan sehingga menghindari terjadinya kerusakan pohon kakao. Pemanenan biji kakao yang dilakukan oleh para petani harus dilakukan pada waktu yang tepat.

Waktu pemanenan terbaik biji kakao yaitu 3-4 minggu dimana biji kakao mulai berkecambah serta membutuhkan pemantauan secara berkala.

Fermentasi

Faktor yang mempengaruhi kualitas biji kakao yang selanjutnya yaitu fermentasi. Ketika biji kakao telah dipanen, selanjutnya biji kakao harus dipersiapkan untuk dilakukan fermentasi secara berhati-hati.

Biji-biji kakao yang mengalami kerusakan akibat penyakit fungi harus dipisahkan dari biji kakao yang memiliki kualitas baik selama tahap fermentasi.

Proses fermentasi dapat dilakukan pada suhu yang tepat dalam durasi waktu yang tepat pula dan melibatkan kondisi anaerobik dan aerobik.

Pengeringan, penyimpanan, dan transportasi

Menjaga kualitas biji kakao agar tetap baik selama penyimpanan dapat dilakukan dengan melakukan proses pengeringan. Proses pengeringan sendiri harus dilakukan pada laju yang pas agar tidak menyebabkan kerusakan pada biji kakao.

Jika biji kakao dikeringkan dengan kecepatan yang terlalu tinggi, akan menyebabkan biji kakao menjadi terlalu asam dan rasanya akan menjadi terlalu pahit. Sedangkan, jika pengeringan dilakukan dengan kecepatan yang terlalu rendah akan menyebabkan biji kakao mudah ditumbuhi oleh fungi dan jamur yang akan merusak biji kakao.

Laju pengeringan yang tepat akan menghasilkan biji kakao dengan cita rasa yang kaya sehingga konsumen akan menyukainya dan juga biji kakao menjadi lebih aman dari risiko kontaminasi substansi fungi. Pastikan agar kadar air biji kakao berada pada kisaran 6%-7% yang akan memastikan pertumbuhan jamur terhambat atau tidak ada sama sekali.

Kualitas biji kakao selama penyimpanan di gudang juga merupakan parameter yang penting. Menyimpan biji kakao di dalam ruangan yang kedap udara dan air akan menghasilkan biji kakao dengan kualitas cita rasa pahit yang dicari oleh konsumen.

Kualitas yang baik diperoleh dari penyimpanan biji kakao di tempat yang aman dari paparan air dan potensi terjadinya oksidasi.

Selain itu, serangga juga menjadi ancaman terbesar selama penyimpanan biji kakao. Penyimpanan biji kakao pada tempat yang bersih, dingin, dan kering akan menjauhkan biji kakao dari ancaman serangga.

Pada waktu yang bersamaan, menjaga biji kakao pada tempat yang kedap udara dapat membunuh serangga yang mampu bertahan hidup pada berbagai fase hidup yang meliputi fase telur, larva, pupa, dan dewasa, sehingga dapat mengendalikan infestasi serangga yang mungkin terjadi.

Perawatan yang baik juga diperlukan dalam menjaga kualitas biji kakao khususnya selama proses transportasi biji kakao.

Kadar Free Fatty Acid (FFA) yang optimal dapat dicapai melalui pengeringan lambat juga dapat dipengaruhi oleh kerusakan akibat kadar air selama proses transportasi.

Hal tersebut dapat dihindari dengan menggunakan solusi transportasi yang menjaga kondensasi dari biji kakao dan mencegah infestasi serangga di dalam kontainer.

Baca juga:
5 Penyakit pada Tanaman Jagung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

singaraja シンガラジャ バリ島

Cara Memilih Bibit Jagung Berkualitas Tinggi