Tips Penyimpanan Jagung Supaya Awet

Tips Penyimpanan Jagung Supaya Awet

penyimpanan jagung supaya awet

Penyimpanan jagung supaya awet - Jagung sebagai hasil komoditas pertanian membutuhkan penyimpanan yang baik agar dapat mempertahankan kualitasnya. Mutu jagung dapat mengalami penurunan setelah waktu pemanenan hingga penyimpanannya. 

Jagung yang telah dipanen biasanya akan disimpan di dalam gudang sebelum didistribusikan. Penyimpanan jagung di gudang dapat mempengaruhi mutu jagung itu sendiri. Penyimpanan jagung supaya awet dapat dilakukan dengan memperhatikan metode penyimpanan yang baik sebagai berikut.

Siapkan gudang penyimpanan jagung

Penyimpanan jagung supaya awet yang pertama yaitu dengan cara mempersiapkan gudang atau tempat penyimpanan jagung dengan sebaik mungkin. Persiapkan semua fasilitas yang diperlukan untuk proses penyimpanan jagung di dalam gudang. 

Gudang atau tempat untuk penyimpanan jagung harus dalam kondisi bersih dan tidak terdapat kotoran ataupun hewan dan serangga yang dapat mengkontaminasi jagung. 

Jika gudang atau tempat penyimpanan jagung sebelumnya pernah terinfeksi oleh hama ataupun serangga, maka dapat dilakukan tindakan preventif dengan cara fumigasi ke seluruh area yang berpotensi tersisa efek dari hama sebelumnya.

Pilih kualitas jagung yang baik

Penyimpanan jagung supaya awet juga ditentukan dari kualitas benih jagung yang digunakan. Jagung dengan kualitas benih yang abik akan menghasilkan jagung dengan mutu yang baik selama penyimpanan di gudang.

Penyimpanan jagung supaya awet dapat berhasil jika jagung yang digunakan atau disimpan memiliki kualitas yang baik dari semula, sehingga tidak mudah mengalami kerusakan akibat faktor lingkungan selama penyimpanan.

Pengeringan jagung hingga tercapai kadar air yang rendah

Penyimpanan jagung supaya awet berikutnya bisa dilakukan dengan mengeringkan jagung hingga mencapai kadar air yang rendah. Kadar air yang tinggi memudahkan pertumbuhan jamur yang dapat merusak kualitas jagung selama penyimpanan. 

Pengeringan terhadap jagung dapat dilakukan hingga kadar air di dalam jagung menjadi rendah. Kadar air jagung yang rendah dan aman dari pertumbuhan jamur adalah pada kadar air sebesar 15% yang sedikit lebih tinggi daripada tanaman kedelai yaitu pada kadar 11%.

Meningkatkan aerasi

Penyimpanan jagung supaya awet dapat dilakukan juga dengan memperbaiki proses aerasinya. Jagung yang disimpan di gudang atau wadah penyimpanan lainnya harus dilakukan aerasi secara rutin untuk menghindari terjadinya pengumpulan udara di bagian tengah.

Udara yang terkumpul di bagian tengah akan menyebabkan proses pembusukan terjadi atau terpusat di bagian tengah tempat penyimpanan jagung. Sehingga, jika dilakukan aerasi, maka udara akan mengalami persebaran secara merata dan dapat menghindari terjadinya pembusukan di bagian pusat.

Aerasi dapat dilakukan dengan menggunakan grain spreader yang berfungsi untuk menyebarkan biji-biji jagung yang ada di dalam wadah penyimpanan. Biji-biji jagung yang tersebar secara merata akan memiliki pergerakan udara yang baik dan tidak menimbulkan pemusatan di bagian tertentu.

Kontrol temperatur

Penyimpanan jagung supaya awet berikutnya dapat dilakukan dengan cara mengatur temperatur selama proses penyimpanan. Temperatur selama proses penyimpanan bersifat sangat kritis terhadap kualitas biji jagung yang disimpan.

Pengaturan temperatur dapat dilakukan dengan menggunakan temperature cables yang diletakkan di bagian dalam ruang penyimpanan jagung untuk memonitor temperatur ruangan secara akurat.

Jaga temperatur agar tetap dingin selama musim panas

Penyimpanan jagung supaya awet dapat dilakukan dengan menjaga suhunya agar tetap dingin selama musim panas. Suhu dingin dapat menekan pertumbuhan jamur dan bakteri yang merugikan.

Penyimpanan jagung supaya awet dapat dilakukan dengan mengkondisikan suhu penyimpanan berada di suhu terendah, sehingga membuat jamur dan mikroba merugikan menjadi dorman dan tidak dapat merusak jagung.

Cek biji jagung secara berkala

Penyimpanan jagung supaya awet harus dibarengi dengan pengecekan biji jagung yang disimpan secara berkala. Pengecekan biji jagung sebaiknya dilakukan sesering mungkin yaitu sehari sekali sampai seminggu sekali.

Saat melakukan pengecekan kondisi jagung yang disimpan, lakukan pengecekan terhadap ciri-ciri kerusakan yang dapat terlihat seperti keretakan ataupun bau yang aneh. Pada saat pengecekan dapat juga dilakukan pengambilan sampel untuk dilakukan pengujian kadar airnya. 

Pada saat melakukan pengecekan, pastikan juga untuk mengawasi keberadaan serangga yang mungkin masuk ke dalam gudang atau tempat penyimpanan jagung. Anda juga dapat menambahkan jebakan serangga untuk berjaga-jaga adanya serangan serangga dari luar ataupun yang sudah ada di dalam ruang penyimpanan jagung. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memilih Bibit Jagung Berkualitas Tinggi

Solusi Untuk Mengatasi Hama Resisten atau Kutu Kebal atau Resistensi Hama Bagaimana Cara Terampuh