Pengendalian Hama pada Tanaman Jagung Lakukan 6 Langkah Ini

Pengendalian Hama pada Tanaman Jagung Dengan 6 Langkah Ini

Pengendalian hama pada tanaman jagung


Pengendalian hama pada tanaman jagung -  tanaman jagung berisiko gagal panen ketika mengalami serangan hama. Pengendalian hama pada tanaman jagung yang terpadu dapat menghindarkan petani dan pengusaha dari kerugian besar akibat gagal panen.

Salah satu metode pengendalian hama pada tanaman jagung yang sering diterapkan oleh industri perkebunan dan pertanian adalah Pengelolaan Hama Terpadu (PHT). Pengelolaan hama terpadu (PHT) adalah pendekatan komprehensif untuk pengendalian serangga, gulma dan penyakit untuk melindungi tanaman dari kegagalan panen.

Kelebihan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT)


PHT memberikan banyak manfaat bagi petani, masyarakat, dan lingkungan. Praktik PHT menawarkan fleksibilitas kepada petani dengan menggunakan sumber daya yang baik, peluang untuk meningkatkan hasil dan keuntungan, teknologi baru untuk mengurangi resistensi gulma.

PHT untuk serangga mencakup menanam jagung hibrida dengan sifat yang memberikan ketahanan terhadpa serangga dan hama lainnya, perawatan benih, menemukan dan mengidentifikasi hama serangga, membuat aplikasi insektisida tepat waktu bila diperlukan untuk mengurangi ancaman hama serangga.

Seleksi hibrida 

Pengendalian hama yang efektif dan ekonomis dalam produksi tanaman jagung sangat bergantung pada pemilihan hibrida jagung yang tepat.

Setelah petani mempertimbangkan potensi hasil hibrida yang tinggi, kemampuan beradaptasi, dan potensi penyakit yang mungkin, mereka dapat menggunakan teknologi yang berbeda untuk pengendalian serangga dan manajemen resistensi.

Petani juga dapat menggunakan hibrida jagung dengan beberapa sifat untuk membantu pengendalian resisten.

Perawatan benih


Jenis dan jumlah insektisida untuk perawatan benih jagung yang tepat adalah salah satu cara yang efektif dan ekonomis dalam pengendalian serangga pada tanaman jagung

Perawatan benih jagung akan melindungi benih jagung dan juga tanaman jagung yang masih muda dari serangga, nematoda, penyakit, dan ancaman lain terhadap kesehatan dan hasil tanaman.

Pemantauan


Setelah tanaman jagung mulai tumbuh, perlu segera dilakukan pemantauan secara konsisten yang meliputi sampling dan identifikasi serangga untuk menghindari terjadinya serangan hama pada lahan. 

Kalender Universitas Purdue menunjukkan waktu kemunculan hama pada tanaman jagung dan memberikan panduan yang spesifik untuk masing-masing tipe hama. Persebaran hama serangga tanaman jagung dipengaruhi oleh kondisi tanah lahan tumbuhnya.

Jika hanya satu sisi yang menunjukkan masalah serangga, itu lapangan disebabkan oleh adanya invasi dari perbatasan lapangan.

Perlu diperhatikan jika lahan tanaman jagung mengalami kerusakan yang serius dapat menjadi tanda adanya serangan hama atau mungkin akibat kerusakan nematoda atau herbisida.

Biasanya, Pemantauan dapat dimulai pada titik yang berbeda setiap minggunya. lakukan pemilihan lokasi secara acak tanpa memperhatikan tingkat buruk atau baik di suatu lokasi.

Pengambilan sampel sebaiknya dilakukan setelah interval tertentu misalnya setiap 20 langkah atau lebih. Pengambilan sampel dilakukan mulai dari tepi lapangan yang biasanya terjadi serangan hama.

Pengembalian sampel serangga dilakukan secara menyeluruh dari satu sisi ke sisi lain dari lahan. Selama pengambilan sampel perlu dilakukan observasi terhadap pola atau variasi serta identifikasi jenis serangga.

Proses identifikasi ini mungkin sulit bagi sebagian orang sehingga memerlukan seorang yang telah ahli di bidangnya. Ambang batas dan metode pemantauan dapat bervariasi antar hama, jenis hibrid, waktu penanaman, hingga lokasi geografis tanaman jagung itu sendiri.

Penggunaan insektisida

Penggunaan insektisida tanah berfungsi dalam mengontrol serangga pada tanaman jagung seperti larva cacing akar, belatung putih, cacing potong, cacing kawat, dan belatung benih jagung.


Saat jumlah serangga telah melebihi ambang batas yang ditetapkan, petani dapat berkonsultasi dengan konsultan pengendalian hama untuk perencanaan penggunaan insektisida secara tepat dan efektif.

Tanah yang digarap

Lahan produksi tanaman jagung tanpa pengolahan terhadap hama yang baik dapat mempermudah tanaman jagung terserang oleh hama.

Cacing potong, wireworm, belatung putih, belatung benih jagung, dan hama penggerek batang tanaman jagung yang lebih rendah dapat menumpuk di rumput atau tempat sisa tanaman sebelumnya tertinggal di permukaan tanah saat penanaman.

Penggunaan herbisida tiga hingga empat minggu sebelum penanaman dapat mengurangi risiko infestasi. Cara ini dilakukan pada tahap persiapan lahan sebelum mulai proses penanaman jagung selanjutnya dan dapat membunuh belatung putih, wireworms, dan serangga lain yang ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

singaraja シンガラジャ バリ島

Menjaga Kualitas Biji Kakao

Cara Memilih Bibit Jagung Berkualitas Tinggi